22 Oktober 2008

Soal Ujian SIM A

Ini aku share beberapa soal yang keluar pada saat Ujian Teori SIM A. Sebagian besar sudah ada jawabannya, namun bukan berarti ngasih bocoran, namun sebagai bahan pembelajaran ajablogger-emoticon.blogspot.com
Dengan mempelajari soal ini secara tidak langsung kan juga belajar tentang tata cara berlalu-lintas yang baik menurut peraturan blogger-emoticon.blogspot.com
So.. sedikit-sedikit bisa hindari kan cara-cara calo blogger-emoticon.blogspot.com

  1. Pemakai jalan yang perlu mendapat perhatian dan kewaspadaan khusus dari seorang pengemudi yang menghadapinya adalah:
    • Truk yang membawa muatan berat
    • Anak-anak yang bermain di jalan
    • Pejalan kaki yang cacat

  2. Sebagai pengemudi sepeda motor, maka:
    • Diperbolehkan mendahului kendaraan lain dari kiri atau kanan.
    • Hanya boleh mendahului dari kanan apabila tidak ada rintangan lalu lintas dan dapat dilakukan dengan aman.
    • Untuk mencapai tujuan lebih cepat, diperbolehkan zig-zag di antara mobil, asalkan tidak terjadi kecelakaan.

  3. Pada perempatan jalan, tiga kendaraan bermotor hampir bersamaan tiba dari 3 jurusan yang berlainan, kendaraan yang harus didahulukan, ialah:
    • Kendaraan bermotor yang datang dari jalan sebelah kiri kendaraan lain.
    • Kendaraan bermotor yang datang dari jalan sebelah kanan kendaran lainnya.
    • Kendaraan bermotor yang mengambil jalan lurus

  4. Dengan memiliki SIM A, Anda boleh mengemudikan mobil beban apabila:
    • Mobil beban itu dapat dimuati barang yang lebih dari 2.000 kg, tetapi dalam keadaan kosong pada waktu akan dikemudikan.
    • Mobil beban itu mempunyai jumlah berat yang diperbolehkan kurang dari 2.000 kg.
    • Mobil beban itu menarik kereta gandengan dengan jumlah berat yang diperboleh lebih dari 1.000 kg.

  5. Berapakah tinggi maksimum yang diizinkan untuk sebuah kendaraan termasuk muatanya?
    • 3,5 meter.
    • 4,8 meter.
    • 4,5 meter.

  6. Yang termasuk mobil penumpang antara lain:
    • Sedan, station-wangon, bemo.
    • Sedan mini bus dan mobil jenazah.
    • Bemo, sedan, station-wangon dan mobil jenazah.

  7. Bila kecepatan bertambah, jarak berhenti sesudah pengereman adalah:
    • Bertambah jauh.
    • Tidak akan berjalan asalkan pesawat rem dalam keadaan baik.
    • Tergantung pada keterampilan pengemudi.

  8. Apa yang harus diperhatikan oleh pengemudi yang sedang mengikuti truk gandengan yang hendak membelok memasuki jalan sempit:
    • Truk akan sangat mengurangi kecepatannya dan mungkin berhenti dahulu sebelum membelok.
    • Truk mungkin mengayunkan ke kanan atau ke kiri sebelum membelok.
    • Kedua-duanya harus menjadi perhatian.

  9. Siapa yang harus menunggu?
    • Nomor 1.
    • Nomor 2
    • Dapat berjalan bersamaan asal pelan-pelan.



  10. Bahaya apa yang dinyatakan rambu ini waktu musim hujan?
    • Jalan mungkin tertutup.
    • Bahaya tergelincir karena jalan licin.
    • Bahaya selip karena jalan berbelok-belok.


  11. Siapa yang harus menunggu paling lama?
    • Kendaraan 1
    • Kendaraan 2
    • Kendaraan 3


Untuk lebih lengkapnya silahkan download di sini.
Sumber: http://www.indonesia-policewatch.com/

16 Oktober 2008

Se-bundle Kertas

Detik demi detik makin terlewati. Tak terlalu cepat dan tak terlalu lama. Udara yang sejuk menghampiri hampir seluruh badanku, kecuali sela-sela diantara tubuhku dengan kursi ini. Kulihat di dinding depan, ada sebuah jam yang menunjukkan waktu pukul 10.23. Suasana saat itu tak begitu sunyi dan tak begitu ramai, sesekali ada yang lalu lalang melewati belakang tempat dudukku ini. Ruang gerak yang yang tak begitu leluasa tak membuatku menjadi gelisah pada awalnya. Mungkin begitu juga yang dirasakan tiga manusia disampingku yang bernasib sama denganku.

Sejenak kuperhatikan lembar kedua dari beberapa kertas yang di-bundle menjadi satu. Kemudian kusalin kata demi kata, huruf demi huruf, demi beberapa tulisan yang berada di lembar pertama agar sama persis dengan yang ada di lembar keduanya. Tak terasa waktu sudah 5 menit, namun beberapa kotak-kotak kecil yang tersusun rapih di lembaran itu tetap kubiarkan kosong.

Lembaran besar yang dilaminating semakin lama semakin membuatku gemetaran. Ruang gerak yang tak begitu leluasa kini membuatku gelisah. Udara yang terasa sejuk kini terasa telah naik beberapa derajat Celcius. Apalagi sela-sela diantara tubuhku dengan kursi ini. Sudah mulai terasa panas. Orang sipil yang lalu lalang dibelakangku tampaknya semuanya kenal dengan orang-orang dalam yang ada di sini. Entah sudah lama kenal, atau kenal baru saja karena alasan sebagian hartanya berpindahtangan secara tak wajar ke kantong-kantong tak tahu dosa itu. Aku menjadi semakin gelisah saja.

Beberapa nomor soal dan jawabannya yang telah kucetak menggunakan tinta kantor ternyata tak begitu mampu untuk melawan local warming yang kualami saat ini. Gambar-gambar buram yang buru-buru kupindai menggunakan komputer kantor tampaknya tak tampak di lembaran besar berlaminating itu. Walaupun begitu detak jarum detik jam di dinding itu memaksa tangan ini untuk menggoreskan tinta-tinta di lembar pertama. Lukisan yang berupa dua garis menyilang kecil sederhana akhirnya satu-persatu memenuhi kotak-kotak kosong yang tersusun rapih. Rasa cemas menggerayangi seluruh tubuhku, kecuali sela-sela diantara tubuhku dengan kursi ini, rasa panas yang ada. Rasa itu berakhir ketika seseorang yang duduk manis di bawah jam dinding itu mengatakan bahwa waktuku telah habis, digantikan rasa yang sama dikalikan dengan satu setengah. Ujian itu berakhir.

Ujian teori SIM A-ku ini adalah yang kedua kalinya sejak sepekan sebelum lebaran aku dinyatakan tidak lulus. Akhirnya walaupun kurang percaya diri ketika mengerjakan, 25 soal dari 30 soal yang diberikan dinyatakan benar oleh pengawas. Ya! Kamu langsung ke ujian praktek! Ah.. leganya.